Friday 6 March 2015

Langit Jingga...

Suasana temaram sore itu membuat siapapun merasakan sesuatu yang begitu indah, sebuah karunia Illahi yang hadir menyambangi bumi lewat indahnya warna langit yang begitu merah merona ,
diterpa hembusan angin yang seolah-olah tak ingin tertinggal untuk menemani suasana sore yang demikian rupa indahnya.
Matahari yang tenggelam seolah tak rela berganti dengan bulan ia seolah ingin tetap menyinari bumi dan isi nya.Suasana sore bertambah dingin saat waktu terus bergulir menemani matahari ke peraduannya.
Waktu tak dapat berhenti dan tak dapat kembali semua terus bergulir. Setiap insan yang merasakan dan menikmati waktu sore pasti akan termenung dengan apa saja yang telah terjadi hari ini.Semua yang sudah berlalu seolah terekam dan tersimpan menjadi masalalu walau hanya terpaut hitungan jam.
Langit jingga sore itu begitu mempesona ,selang kemudian lampu-lampu kota pun mulai menerangi setiap sudut jalan.Tak terasa telah sampai lah kita pada waktu yang dinanti saat indah menikmati hari sesuai pulang beraktifitas maupun meluangkan waktu sore diakhir pekan. Semua perasaan bercampur aduk dikala sore menjelang, perasaan akan kehilangan matahari yang telah terbenam.
Membuat hati ini bersedih apakah esok hari aku masih bisa menikmati sore yang selalu kunanti setiap hari?.Apakah esok matahari akan menyinari bumi dan mengalahkan mendung yang datang agar aku bisa melihat matahari kembali bersemayam?
Langit jingga teruslah hadir esok hari dan seterusnya,agar aku bisa merasakan kedamaian dikala sore menjelang.Temani aku sampai suara adzan maghrib menjelang agar aku bisa bersujud kepada Sang Illahi dan bercerita tentang keluh kesah ku di hari tadi dan hari lalu.